• Layanan dan Kegiatan

    Minggu : Pkl.09.00 WIB hingga Pkl.15.00 WIB Pengembalian dan Peminjaman Buku : Senin s.d Sabtu

     Pagi Itu, Ahad, 24 Rabiul Awal, fajar senja sudah mulai muncul di ufuk timur walaupun suara kendaraan lalu lalang menjadi nada yang lumrah terdengar, namun burung-burung nampak terbang dengan ceria mengikuti irama pagi yang mulai hangat oleh sinar sang surya, tidak terganggu oleh bisingnya suara kendaraan, satu persatu orang-orang mulai terlihat mengisi jalan, o ia hari ini kan hari libur, namun ada apa gerangan di taman bacaan tsaqofah islam, 





     hari itu nampak ada yang berbeda, spanduk pembukaan taman bacaan tsaqofah islam telah terpasang rapi di salah satu sudut taman bacaan tsaqofah islam, sementara itu nampak di dalam taman bacaan seorang ibu nampak sedang asyik membaca sebuah buku, ternyata beliau ialah salah satu pemateri pada pembukaan taman bacaan tsaqofah islam, perlahan pemandangan di taman bacaan tsaqofah islam pun aga berbeda dari biasanya, kali ini buku-buku yang biasanya kesepian, karena hanya satu atau dua orang yang berinteraksi dengannya, mendadak menjadi pusat perhatian bagi anak-anak di lingkungan taman bacaan tsaqofah islam.


     Setelah Pemateri meneladani akhlak Rasulullah Ibu Siti Jenab Hadir sebelum  waktu yang telah dijadwalkan, barulah anak-anak satu persatu datang setelahnya, nampak mereka masih malu-malu bahkan enggan untuk masuk, maklum sebelumnya mereka memang belum mengetahui bahwa  di lingkungan mereka ada taman bacaan, sempatlah mereka ngobrol-ngobrol sedikit sambil memperhatikan isi dari taman bacaan tersebut, yah ternyata pembawa acara terjebak macet di sekitar buah batu (pada hari itu ternyata sedang diadakan acara sepeda santai) ternyata sebagian anak-anak pun tidak bisa hadir, ada yang tangannya keselo karena main bola, sebagian malah ada yang berbelok ke ulang tahun temannya:-) setelah sempat menunggu beberapa saat, Bismillah.. akhirnya acara dimulai pada pukul 08.30 WIB.

      Acara dibuka dengan paparan mengenai sejarah dan tujuan utama kenapa taman bacaan tsaqofah islam harus didirikan, 




      Bismillah.. materi pertama yaitu meneladani akhlak rasulullah diisi dengan kisah-kisah edukatif. Sampai pada akhir materi ada sesi tanya jawab anak-anak terlihat semangat mengajukan pertanyaan, Alhamdulillah ternyata pemateri kita ini memang sangat bisa menarik hati anak-anak agar anak-anak terbiasa bertanya dan anak-anak pun  antusias mengikuti materi yang beliau sampaikan, Alhamdulillah mc sekaligus  pemateri games, kang fahmi akbar datang di tengah-tengah materi pertama, setelah istirahat sebentar beliau lalu mengumpulkan energi untuk menghadapi anak-anak, wuih kaya yang mau gulat aja nih:-) beliau ini memang seorang yang dikenal piawai dalam bidangnya, kehadirannya selalu membawa suasana ceria. Setelah memperkenalkan diri, beliau langsung memulai bermain dengan anak-anak melalui games-games yang lucu namun edukatif, setelah anak-anak selesai tertawa barulah acara kedua dimulai, yaitu nonton bareng film edukatif, mengawali acara yang kedua kita ajukan pertanyaan ke anak-anak mengenai perang uhud, ternyata sebagian ada yang diam, kebanyakan malah geleng kepala, kita sampaikan walaupun kaum muslimin mengalami kekalahan pada perang ini, namun banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari perang ini. Dalam kesempatan kali ini kita mencoba untuk mengenalkan salah satu episode pada perang uhud, tokoh yang kita tampilkan  yaitu ksatria pedang Nabi-
Abu Dujanah yang dikenal sebagai sosok seorang sahabat yang pemberani, surban merah yang dilitkan pada kepalanya menjadi simbol semangat jihad beliau.  Beliau dalam perang ini dikenal sebagai seorang yang mengambil amanah pedang Rasullah dan itu beliau buktikan dalam perang tersebut termasuk ketika akhirnya kaum muslimin menjadi berbalik kalah setelah sebelumnya di ambang kemenangan, rasulullah pun akhirnya terdesak akibat ketidakdispilinan para pemanah yang sebelumnya telah diperintahkan rasulullah di atas bukit uhud. Abu Dujanah salah seorang sahabat yang banyak menerima panahan dan tikaman dalam membela Rasulullah dari serangan kaum musyrikin. Anak-anak seakan larut dalam suasana perang uhud, kalimat Allohuakbar yang diserukan kaum muslimin di perang tersebut menjadi kalimat penyemangat mereka, namun popcorn yang tadinya diberikan untuk menemani aktivitas mereka dalam menonton film pedang nabi, malah membuat perhatian mereka sedikit teralihkan:-).



photo 01 photo 02 photo 03

      Acara ketiga pun dimulai, yaitu  lomba baca puisi, nampak sebelum lomba tersebut dimulai, bu Siti jenab memberikan pengarahan bagaimana cara membaca puisi yang benar, lalu dimulailah satu persatu anak-anak tampil dengan gayanya masing-masing, ada yang membacakan puisi buatannya sendiri, ada juga anak yang tidak berhenti senyum ketika menjelang gilirannya, namun akhirnya semua anak-anak selesai membaca puisi.

photo 01 photo 02 photo 03

     Sebelum masuk ke acara terakhir, yaitu menyusun puzzle, anak-anak diarahkan untuk terlebih dahulu memijit kawannya masing-masing, barulah setelahnya anak-anak mulai mengikuti lomba menyusun puzzle,  seperti dalam lomba sebelumnya, kali ini juga anak-anak kita bagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama dari kelas bawah, yaitu kelas 1,2,3 dan kelompok kedua mewakili kelas atas 4,5,6, masing-masing puzzle yang kami berikan memiliki tingkat kesulitan masing-masing sesuai dengan tingkatan umur, ternyata anak-anak dewasa nampak lebih kesulitan dibandingkan dengan anak-anak kecil. 


photo 01 photo 02 photo 03



     Lomba menyusun puzzle berlangsung seru, ada yang kebingungan dalam menyusun puzzlenya, ada juga yang tertawa-tawa melihat temannya yang tidak kunjung selesai. Akhirnya muncullah dua anak yang catatan waktunya hampir sama di kelompok kedua, Setelah didapat pemenang pada kelompok pertama, kelompok kedua pun menyusul.



Tawa riang pun berhenti sejenak ketika penggalan sajak langit senja yang dibacakan dengan apik oleh Asti. Tawa itu baru kembali ketika kang fahmi dengan piawai mengajak anak-anak untuk bermain dalam games yang edukatif, dengan antusias anak-anak pun mengikuti games-games yang dibawakan oleh kang fahmi, 

photo 01 photo 02 photo 03

    sementara kami dewan juri berdiskusi menentukan masing-masing pemenang lomba, setelah berdiskusi mengenai syarat-syarat pemenang lomba akhirnya muncul nama pemenang lomba :

photo 01 photo 02 photo 03

  1. Lomba Baca Puisi : Dewi MR
  2. Lomba Mengarang : Asti (seorang siswa kelas 5 SD)
    dengan judul Tuhan, Agama dan Rasulku

dan Ridwan (seorang siswa kelas 2 SD)
dengan Judul Kakekku

  • Lomba Menyusun Puzzle : Asti, Bakti dan Ririn

  •     Sengaja kita angkat tema mengarang tentang islam untuk mengetahui sejauh mana  pemahaman mereka mengenai Islam dalam kehidupan mereka.
        

    Bagaimana nih yang tidak dapat hadiah, tenang jangan dulu demo apalagi lapor ke komnas perlindungan anak (sorry just kidding:-)) semua anak-anak akhirnya mendapat bingkisan nasi kuning dan snack, begitupun mereka yang pada hari itu berhalangan hadir pada acara pembukaan taman bacaan tsaqofah islam.Alhamdulilah hari itu menjadi hari yang membuat semangat kami dalam membumikan iqra terasa begitu menguat. Kalimat Bismilah AllohuAkbar yang di lafalkan anak-anak ketika mengikuti rangkaian acara menjadi kalimat penyemangat kami. Do'a menjadi momen bagi kami untuk bersyukur, karena hanya dengan kehendakNya Taman Bacaan ini bisa berdiri, kami sedikit mengenang kembali ketika saat-saat taman bacaan tsaqofah islam kami rasa tidak akan terwujud, karena rencana-rencana yang sebelumnya telah disusun harus kandas oleh suatu hal yang klise. Namun ternyata pertolongan Alloh itu datang melalui kedua hamba Alloh yang dengan Do'a dan dukungan yang luar biasa besar kami rasakan, Alloh yang menggerakan tangan-tangan para hambaNya untuk membantu berdirinya taman bacaan tsaqofah islam, disinilah kami sedikit bisa memahami pelajaran yang terkandung pada kisah siti hajar yang bolak-balik sofa marwah untuk mencari air, namun ternyata air itu muncul lewat kedua kaki mungil ismail. Setelah menutup acara hari itu dengan Do'a, tak lupa kami sampaikan motivasi kepada anak-anak yang hadir pada hari itu untuk senantiasa membiasakan membaca dalam keseharian mereka, sekaligus kami sampaikan pada anak-anak bahwa kita taman bacaan tsaqofah islam mempunyai program rutin setiap bulannya, salah satunya yang telah mereka ikuti, yaitu story telling dan nonton bareng film edukatif.


    photo 01

    Terimakasih telah membaca artikel kami, Wassalamu'alaikum.Wr.Wb


    0 komentar to "Merenda Mimpi Membumikan Iqra "

    Posting Komentar